top of page

Konferensi Kolaboratif Bergengsi dalam Ilmu Fisika dan Teknologi Serbuk di Indonesia - Joint Conference 2023 : 4th ICePTI, 13th ICTAP & SFN XXXVI

Peserta Berfoto di Acara Puncak 4th ICEPTI
Peserta Berfoto di Acara Puncak 4th ICEPTI

Dalam era transformasi digital dan kemajuan teknologi yang semakin pesat, kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi, lembaga penelitian, dan sektor industri menjadi fondasi penting dalam mendorong inovasi. Kolaborasi ini tidak lagi bersifat opsional, melainkan telah menjadi suatu keniscayaan yang harus dijalankan guna menjawab tantangan global yang kompleks. Dalam semangat memperkuat sinergi lintas sektor tersebut, terselenggaralah Joint Conference 2023, sebuah forum ilmiah bergengsi yang menyatukan tiga konferensi besar dalam satu panggung yang luar biasa.

Joint Conference 2023 diprakarsai oleh Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi Nano Powder Fungsional (FiNder U-CoE) dan Departemen Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran, dengan dukungan dari berbagai mitra strategis, baik nasional maupun internasional. Kegiatan ini bukan sekadar konferensi biasa, tetapi merupakan momentum penting dalam membangun jembatan antara dunia akademik, riset, dan industri. Tiga konferensi utama yang menjadi inti kegiatan ini meliputi The 4th International Conference and Exhibition on Powder Technology Indonesia (ICePTI 2023), The 13th International Conference on Theoretical and Applied Physics (ICTAP 2023), serta Symposium Fisika Nasional (SFN) XXXVI. Masing-masing membawa fokus keilmuan yang berbeda namun saling melengkapi. ICePTI, misalnya, merupakan agenda dua tahunan dari Masyarakat Teknologi Serbuk Indonesia (MTSI) yang menitikberatkan pada eksplorasi dan aplikasi teknologi berbasis material serbuk, yang berpotensi besar dalam industri manufaktur, energi, dan rekayasa material.

Konferensi ini diselenggarakan di kawasan wisata Sanur, Bali, pada 21–24 Agustus 2023, dengan atmosfer yang tenang dan inspiratif. Dengan dikelola secara profesional oleh JP Global Transtech, dan didukung penuh oleh lembaga seperti PSI Pusat, PSI Jabar, APTIFINDO, SPTI, dan MIPANet, acara ini sukses menjadi panggung bergengsi yang menyatukan lebih dari 370 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk dosen, peneliti, mahasiswa, dan pelaku industri.

Tidak hanya terbatas pada sesi presentasi ilmiah, Joint Conference 2023 menyuguhkan berbagai kegiatan yang memperkaya pengalaman peserta. Di antaranya adalah Powder Technology Expo yang memperkenalkan teknologi dan produk mutakhir berbasis serbuk nano; Business Talk & Innovation Partnership Speaks yang menjadi forum diskusi strategis antara pelaku usaha dan akademisi; serta Workshop Market Segmentation dan Business Model Canvas (BMC) yang membekali peserta dengan pengetahuan praktis dalam pengembangan bisnis berbasis teknologi.

Sesi internasional seperti Japan Forum dan Business Matching turut memperkuat kerja sama lintas negara, khususnya dengan para mitra dari Jepang. Sementara kegiatan seperti Industrial Tour dan Kunjungan Industri memberikan kesempatan bagi peserta untuk melihat langsung bagaimana hasil riset diimplementasikan dalam proses produksi industri. Konferensi ini juga menghadirkan sejumlah tokoh terkemuka dalam bidangnya sebagai pembicara utama, antara lain Prof. Poki Chen dari National Taiwan University, Prof. Ayi Bahtiar dari Fisika Universitas Padjadjaran, Prof. Mikio Sakai dan Prof. Takamasa Mori dari Jepang, serta Prof. Agus Purwanto

Sebagai salah satu penggagas utama acara, MTSI memainkan peran sentral dalam menyatukan penelitian-penelitian unggulan di bidang nano powder. Di bawah kepemimpinan Prof. I Made Joni, yang juga merupakan Ketua PSI Cabang Jawa Barat, FiNder U-CoE, serta Sekretaris umum dari MTSI menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong riset yang berdampak langsung pada kemajuan teknologi dan industri nasional. Hal ini juga sejalan dengan peran Departemen Fisika FMIPA Universitas Padjadjaran sebagai institusi akademik yang memiliki reputasi tinggi dalam pengembangan keilmuan dan pengabdian masyarakat.

Kesuksesan acara ini tidak lepas dari dukungan para sponsor seperti Inkubator-X dan Yellow Earth Foundation, yang memperkuat semangat inovasi dan kewirausahaan dalam kegiatan ini. Selain itu, keterlibatan industri nasional seperti PT. Pupuk Sriwidjadja menunjukkan bahwa kolaborasi antara sektor akademik dan industri semakin erat dan strategis.

Respon positif dari peserta menggambarkan keberhasilan acara ini. “Acara ini sungguh luar biasa dan sangat kreatif,” ujar Prof. Poki Chen. Sementara itu, Prof. I Made Joni menyampaikan harapannya agar momentum dari konferensi ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat serta dunia akademis. Dengan partisipasi lebih dari 370 peserta dari berbagai institusi, acara ini menunjukkan betapa pentingnya wadah seperti Joint Conference dalam membangun jaringan dan ekosistem inovasi.

Konferensi ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor dan meningkatkan kualitas riset serta pendidikan di bidang fisika. Melalui pertukaran ide dan hasil penelitian, para peserta diharapkan dapat membawa pulang wawasan baru, inspirasi, dan potensi kerja sama yang dapat ditindaklanjuti dalam proyek-proyek konkret di masa depan.

Keberhasilan Joint Conference 2023 dapat dijadikan model untuk kegiatan serupa di masa mendatang. Dengan konsep integratif dan pendekatan multidisiplin, acara ini mampu mempercepat transfer ilmu pengetahuan ke dalam bentuk aplikasi yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Inilah bentuk nyata dari sinergi antara akademik, riset, dan industri dalam membangun masa depan ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia.


Related Link:


 
 
 

Comments


bottom of page